Dilarang membawa jus dalam kemasan kertas : Sekolah Ramah Lingkungan Jackman Junior School

Kepedulian terhadap lingkungan hidup memang harus diajarkan sejak kecil. Dengan begitu pola pikir mereka akan terbentuk dan akan terbiasa memasukkan faktor lingkungan hingga mereka dewasa nanti.

Berdasarkan pemikiran seperti itulah, Jackman Junior School, sebuah sekolah di Toronto, Kanada, mengirimkan surat kepada para orangtua murid.

Isi suratnya memberitahukan bahwa mereka tidak lagi memperbolehkan murid-muridnya untuk membawa jus dalam kemasan kertas untuk makan siang. Mereka meminta para orangtua tidak lagi membekali putra-putri mereka dengan jus dalam karton ini.

Alasannya sederhana, meskipun bagi orang Indonesia akan terdengar sangat tidak masuk akal. Mereka memandang bahwa anak-anak belum bisa mengerti bagaimana seharusnya membuang sampah kemasan sisa jus yang mereka bawa itu.

Sekolah, setelah melakukan satu gim terkait jus dalam kemasan ini. Mereka menemukanpara siswa

  1. salah memasukkan kemasan tersebut ke dalam tong sampah dan bukan ke dalam barang yang bisa di daur ulang
  2. kalaupun mereka memasukkannya tepat ke dalam tong daur ulang, mereka lupa mencabut sedotan plastik untuk ditempatkan ke dalam tong sampah
  3. mereka memasukkannya dalam tong daur ulang tetapi dengan isi yang masih setengah
  4. mereka meletakkan begitu saja di atas meja ruang makan

Kelihatannya alasannya mengada-ada tetapi kalau dipikir ulang, semuanya masuk akal :

Alasan 1) : kemasan kertas bisa di daur ulang jadi harus dimasukkan ke dalam tong daur ulang
Alasan 2) : sedoan plastik seharusnya dimasukkan ke dalam tong sampah yang tidak bisa di daur ulang
Alasan 3) : kotak yang masih berisi berarti ada sumber daya yang disia-siakan alias mubazir. Selain itu isinya tidak bisa didaur ulang
Alasan 4) : tidak melakukan dengan benar.

Jackman Junior School adalah sebuah sekolah yang bersertifikasi Platinum sebagai Ecoschool atau sekolah ramah lingkungan. Sertifikasi ini merupakan yang tertinggi dalam program sekolah ramah lingkungan di distrik Toronto, Kanada.

Sekolah ini menganut paham ramah lingkungan sehingga bahkan struktur bangunan sekolah pun dibuat agar ramah lingkungan termasuk menanam pohon, memasang kaca film agar sekolah tidak memelrukan AC yang memakan energi. Seolah Jackman juga melakukan pengkomposan terhadap semua sampah ayng dihasilkan serta mendaur ulang berbagai botol , kertas, kertas kemasan dan lain sebagainya.

Untuk usahanya inilah sekolah ini mendapatkan sertifikat tertinggi sebagai sekolah ramah lingkungan.

Salah satu kebijakannya adalah program Makan Siang Tanpa Sampah. Kehadiran kemasan kertas bekas jus dianggap kurang mendukung pelaksanaan kebijakan ramah lingkungan yang mereka terapkan. Oleh akrena itulah, pihak sekolah memberikan surat edaran untuk melarang jus dalam kemasan untuk dijadikan bekal.

Sebuah hal yang mungkin masih sulit diterima oleh masyarakat Indonesia. Tetapi, dengan begitu pola pikir yang memperhatikan lingkungan, secara perlahan tapi pasti akan tertanam bukan hanya pada anak-anak tetapi juga pada orangtuanya.

Mudah-mudahan sekolah Adiwiyata Indonesia, suatu waktu, bisa berkembang menjadi seperti Jackman Junior School.

Semoga.