Investasi rumah merupakan sebuah cara umum yang dilakukan banyak orang, terutama yang memiliki kelebihan dana. Daripada disimpan di bank dengan bunga yang sangat rendah, tentunya akan lebih menguntungkan jika dana “nganggur” tersebut ditanamkan dalam bentuk properti. Setiap tahun harga properti dipastikan akan mengalami peningkatan. Jarang ada cerita harga rumah atau tanah turun kalau tidak karena sesuatu yang luar biasa.
Maklumlah, di negara dengan penduduk 250 jiwa ini, kebutuhan akan tempat tinggal jauh melebihi ketersediaannya. Belum lagi ditambah dengan berbagai pembangunan infrastruktur yang jelas membutuhkan lahan. Dengan ini semua, investasi rumah atau tanah hampir dipastikan akan memberikan keuntungan bagi siapapun yang melakukannya.
No doubt.
Sayangnya, dalam pelaksanaannya, entah karena memang uangnya sudah terlalu banyak atau rumahnya yang sudah tidak bisa dihitung, banyak invstor properti membiarkan rumahnya kosong.
Memang dimaklum karena investasi, sang investor hampir bisa dipastikan sudah memiliki rumah lainnya dimana sang investor tinggal. Jadi rumah kedua atau ketiga atau keempat yang dibelinya adalah benar-benar hanya uang yang ditanamkan dan tidak pernah ditujukan untuk ditinggali.
Tidak menjadi sebuah masalah kalau tetap diurus dan dipelihara. Permasalahannya adalah banyak sekali investor yang sangat tidak peduli dan ceroboh dalam hal ini. Rumah yang dibelinya itu terkadang sama sekali tidak terpelihara.
Bukan menjadi sebuah masalah bagi dirinya karena harga tanah tetap akan naik setiap tahunnya. Ia masih akan tetap mendapatkan rente, bahkan dari hanya sekedar menjual tanahnya saja.
Tetapi, sebenarnya rumah kosong yang tidak terpelihara memberikan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Coba saja kita lihat beberapa hal di bawah ini :
1. Rumah kosong bisa menjadi sarang penyakit
Sebuah rumah kosong yang tidak terurus akan menjadi sarang berbagai bibit penyakit. Rumah tersebut hampir bisa dipastikan menjadi sarang nyamuk. Padahal seperti diketahui nyamuk dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit seperti demam berdarah, malaria, kaki gajah, dan sebagainya.
2. Rumah kosong menjadi sarang binatang berbahaya
Bukan hanya nyamuk atau lalat yang bisa ditemui di dalam sebuah rumah kosong tak terurus. Ular atau kalajengking pun sering membuat sarangnya di taman atau halaman berilalang tinggi.
Tidak berbahaya bagi pemilik rumah karena mereka tidak menempatinya, tetapi ular atau kalajengking tersebut bisa sangat berbahaya bagi anak-anak yang bermain di dekat rumah tersebut
3. Rumah kosong dapat menimbulkan kerusakan bagi rumah lainnya
Di dalam sebuah kompleks perumahan, biasanya satu rumah akan menempel di dinding yang sama dengan rumah lainnya. Tidak jarang satu dinding tersebut dipakai untuk dua rumah.
Pengaruhnya, bila sebuah rumah rusak dan lapuk, hal itu akan berimbas juga kepada rumah sebelahnya. Apalagi kalau atapnya sampai lapuk dan rubuh, hal seperti ini sudah pasti akan menyeret dan menimbulkan kerusakan pada rumah di sebelahnya.
4. Rumah kosong dan kriminalitas
Rumah kosong yang tidak terjaga atau terurus sangat memungkinkan dipergunakan untuk rang-orang tidak bertanggungjawab. Kalau ini terjadi, yang rugi adalah masyarakat di sekitarnya karena keamanan di lingkungan mereka menjadi rawan kejahatan.
Hal-hal seperti ini jarang sekali terlintas dalam pikiran sang investor, Kebanyakan berprinsip bahwa “rumah-rumah gue, uang-uang gue, mau diapain juga urusan gue”.
Tidak salah. Itu rumah mereka. Mau dihancurkan sekalipun itu urusan yang punya.
Meskipun demikian, sebuah rumah biasanya tidak ada di tengah hutan tanpa tetangga. Biasanya sebuah rumah akan berada di sebuah pemukiman atau kompleks perumahan. Mau tidak mau ada “tanggung jawab” yang diemban oleh sang pemilik rumah.
Ingat lo! Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Begitu juga dengan kenyataan bahwa kalau kita membeli sesuatu, berarti kita membeli hak dan kewajibannya sekaligus, bukan hanya salah satunya.
Paling tidak, seorang pembeli rumah yang melakukannya dengan tujuan investasi, tetap harus melakukan beberapa hal ini :
- Menjaga kebersihannya
- Memastikan rumahnya tidak akan menimbulkan hal-hal yang bisa merugikan orang lain
- Memastikan bahwa rumah tersebut memenuhi kewajibannya kepada masyarakat sekitar, seperti membayar iuran
Lagipula, sebagai investasi, sebuah rumah kosong akan lebih bisa mendatangkan profit jika dalam kondisi yang baik dibandingkan dengan yang tidak terurus.
Bukankah begitu, kawan?