Terus terang, membaca kasus Jessica-Mirna dan kopi bersianidanya rasanya miris sekali. Bukan hanya karena hilangnya sebuah nyawa manusia, tetapi juga karena bisa terbayangkan hilangnya beberapa pohon dair muka bumi.
Benar lo. Dalam persidangan kasus itu banyak sekali korban dari lingkungan karena dalam pelaksanaannya sama sekali mengabaikan faktor lingkungan. Sangat tidak hemat kertas.
Bayangkan saja untuk pledoi (pembelaan) saja sang pengacara Jessica ada 3000 halaman. Kalau kertas yang dipakai adalah kedua sisinya, maka ada 1500 lembar kertas. Belum lagi ditambah sekitar 400 halaman dakwaan jaksa.
Tentunya semua pihak (jaksa/pengacara/hakim) yang terlibat dalam persidangan tersebut harus mendapat 1 salinan, maka paling tidak dibutuhkan lebih dari 5100 lembar kertas dengan asumsi kedua sisi kertas dipakai. Sayangnya kemungkinan besar hanya satu sisi saja yang dipergunakan, jadi jumlah kertas yang dipakai menjadi sebesar 2 X 5100 lembar = 10.200 lembar.
Itupun kalau hanya 3 pihak yang diberikan salinannya. Jika ada beberapa pihak lain atau arsip yang dibutuhkan, maka jumlahnya bisa mencapai lebih dari 20 ribu lembar kertas yang terpakai dalam kasus yang heboh tersebut.
Jumlah yang tentunya tidak sedikit mengingat untuk bahwa kertas-kertas tersebut dihasilkan dengan menebang dan mengolah pohon. Ya, jangan lupa bahwa serat selulosa dari pohonlah yang menjadi benda yang sangat penting bernama KERTAS ini.
Berapa kertas dihasilkan dari sebuah pohon?
Kira-kira berapa pohon yang ikut menjadi korban dalam kasus persidangan tersebut? Jawabnya akan tergantung.
Jumlah kertas yang dihasilkan oleh sebuah pohon akan berbeda-beda, tergantung dari jenis, ukuran, usianya. Meskipun demikian, secara rata-rata menurut Conservatree.org, jumlah kertas yang dihasilkan dari pengorbanan sebuah pohon adalah sebagai berikut
- 1 rim fotokopi/HVS/A4 kertas (480-500 lembar) memakai 6% pohon
- 1 pohon menghasilkan 16.67 rim kertas (+- 8.300 lembar)
- 1 ton kertas membutuhkan 12 pohon, tetapi kalau kertas untuk majalah yang lapis dan glossy akan memakan lebih dari 15 pohon
Jadi jawabannya bervariasi.
Oleh karena itu bisa dibayangkan berapa pohon yang terpakai untuk persidangan kasus pembunuhan Mirna tersebut. Kalau dipakai angka terendah dengan 11.000 lembar, maka paling tidak satu setengah pohon harus hilang dari muka bumi hanya untuk membuat pledoi dan dakwaan jaksa saja yang dibagikan kepada jaksa, hakim, pengacara.
Semakin banyak jumlah salinan yang harus dibuat dan dibagikan, maka jumlah pohon yang hilang akan juga bertambah. Kalau setiap kasus mengikuti alur yang sama dengan kasus ini, maka jelas akan mengancam kelestarian hutan dan lingkungan. Semakin banyak pohon yang akan hilang.
Kertas juga memakai air
Jangan dilupakan juga bahwa untuk menghasilkan kertas, perusahaan kertas akan memakai air. Jumlahnya sangat banyak.
Menurut hitungan, selembar (ya selembar kertas) membutuhkan 3 galon air atau sekitar 13.5 liter air untuk menghasilkannya. (Lihat sumbernya di sini)
Bisa dibayangkan berapa air yang dikonsumsi dalam kasus persidangan tersebut. Tinggal kalikan saja jumlah kertas yang dipergunakan dengan angka ini. Maka berapa ribu liter air yang dipakai, bukan hanya sebagai air minum para peserta persidangan saja.
Oleh karena itu, mengingat betapa banyak sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan kertas, sudah selayaknya setiap orang dapat hemat kertas.
Tidak berarti bahwa kita harus tidak memakainya sama sekali. Mau tidak mau kertas sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tetapi, dengan mengetahui efeknya terhadap alam, kita bisa mempergunakan kertas dengan seefisien dan sebaik mungkin. Hal ini akan secara tidak langsung membantu kelestarian hutan dan pohon.