Batubara adalah jenis bahan bakar fosil yang banyak dipergunakan oleh berbagai negara pada masa sekarang. Murah karena untuk menambangnya lebih mudah dibandingkan menambang minyak bumi. Jumlahnya pun tersedia cukup banyak di dunia.dimana cadangan batubara dunia tahun 2014 masih memiliki lebih dari 1.2 Trilyun ton.
Indonesia pun adalah salah satu negara yang memiliki cadangan besar batubara dan juga banyak mempergunakannya untuk pembangkit tenaga listrik.
Bahan bakar tidak terbarukan ini terbentuk dari fosil yang mengendap dan menjadi batu sejak jutaan tahun yang lalu. Begitu cadangan yang ada habis, maka sulit akan tergantikan karena butuh jutaan tahun untuk membentuknya lagi.
Meskipun murah sebagai bahan bakar pembangkit listrik, batubara pun memiliki sisi negatif. Dalam proses menghasilkan listrik, pembakaran batubara melepaskan berbagai jenis polutan baik ke udara atau lingkungan sekitarnya.
Beberapa penyebab polusi yang dilepaskan adalah sebagai berikut :
- Sulfur dioksida (SO2), yang berkontribusi terhadap hujan asam dan penyakit pernafasan
- Nitrogen oksida (NOx), yang menyebabkan asap dan penyakit pernafasan
- Partikulat, yang berkontribusi terhadap asap, kabut, dan penyakit pernafasan dan penyakit paru-paru
- Karbon dioksida (CO2), yang merupakan gas rumah kaca utama yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam)
- Merkurius dan logam berat lainnya, yang telah dikaitkan dengan kerusakan neurologis dan perkembangan pada manusia dan hewan lainnya
- Abu terbang dan abu bawah, yang merupakan residu yang tercipta saat batubara dibakar di pembangkit listrik.
Inilah salah satu alasan mengapa pemerintah Indonesia mengambil kebijakan bahwa mulai tahun 2024 nanti, pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar batubara akan disetop. (Sumber berita di sini )
Selain itu, untuk mendapatkan batubara pun lingkungan harus membayar mahal. Banyak penambangan batubara yang dilakukan secara terbuka dan menggunakan bahan peledak. Hasilnya, ketika batubara habis, lingkungan di area penambangan menjadi berat seperti yang banyak terjadi di pegunungan Appalachia, Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat, kawasan yang penghasil batubara disana.
Inilah juga alasan mengapa banyak negara di dunia memilih atau setidaknya merencanakan untuk beralih dari batubara untuk membangkitkan listrik. Selain tentunya, suatu waktu cadangan batubara pun akan habis menyusul minyak bumi.