Memang menyakitkan terdengarnya bagi banyak orang, tetapi itulah kenyataannya kalau “Setiap manusia bagian masalah lingkungan”. Tidak ada kecualinya. Semuanya.
Tidak peduli kalau ia seorang penggiat gerakan gaya hidup hijau. Tidak peduli kalaupun ia sudah menerapkan gaya hidup hijau paling ekstrim sekalipun. Tidak peduli juga dia masih balita. Semuanya tetap memberikan potensi yang dapat merusak dan mengganggu kelestarian lingkungan.
Bukan apa-apa, tetapi karena itu adalah bagian dari kodrat seorang manusia. Selama hidupnya manusia tidak akan pernah berhenti mengeluarkan kotoran dan benda tidak terpakai yang berpotensi mencemari lingkungan.
Seorang bayi yang baru lahir ke dunia, beberapa saat kemudian dia akan buang air kecil atau besar. Apa yang dikeluarkannya merupakan “sampah” yang tidak terpakai. Kalau dibuang secara sembarangan maka bisa menyebabkan menyebarnya penyakit. Apalagi kalau sang bayi sendiri sudah mengidap penyakit, maka kemungkinan pengaruhnya kepada lingkungan semakin membesar.
Semakin tumbuh besar seorang manusia, jumlah sampahnya pun semakin banyak pula. Jika sebelumnya ia hanya menghasilkan kotoran dari tubuhnya sendiri, ketika beranjak dewasa ia akan menghasilkan kotoran berupa, bungkus permen, buku bekas, pakaian bekas, plastik jajanan, dan masih banyak lainnya.
Semakin tua seorang manusia, perannya dalam menghasilkan sampah ke dunia semakin besar pula.
Tidak terhindarkan.
Oleh karena itu, salah satu usaha yang bisa dilakukan setiap manusia agar perannya sebagai penyebab masalah lingkungan tidak semakin membesar adalah dengan mencoba meminimalkan saja. Tidak akan mungkin menghilangkan 100% karena sudah merupakan kodrat manusia.
Caranya bisa beragam. Mulai dari menggunakan tas belanja sendiri, yang berarti mengurangi kebutuhan kantung plastik, atau menghabiskan makanan di piring, tidak memakai listrik berlebihan, dan memperbanyak menggunakan transportasi umum, semuanya merupakan langkah memnimalkan peran kita dalam mengotori lingkungan.
Tetapi, hal itu tidak akan menjadikan manusia, siapapun bebas dari fakta bahwa masing-masing memberi peran dalam menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Hal itu tidak mungkin dilakukan.
Jadi, tidak perlu baper menyikapi pernyataan bahwa setiap manusia adalah bagian masalah lingkungan. Hal itu wajar dan tidak bisa dielakkan. Tetapi, ada yang bisa dielalkkan, yaitu jangan sampai kita menjadi peran utama dalam kerusakan lingkungan.
Kalau bisa malah, kita bisa membantu memperbaiki kualitas lingkungan hidup yang semakin hari semakin menurun.